FRN Pematangsiantar, Tapanuli Utara – Musibah tragis menimpa Rindy Liviani (19), seorang remaja asal Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun.
Ia meninggal dunia setelah berjuang mempertahankan tasnya dari aksi perampokan di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, pada Senin, 9 Juli 2025, sekitar pukul 12.00 WIB.
Peristiwa nahas ini terjadi saat korban hendak mengantarkan lamaran pekerjaan.
Menurut informasi yang dihimpun, Rindy bersama seorang rekannya berboncengan sepeda motor menuju Simpang II Jalan Parapat untuk mengirimkan lamaran kerja.
Di tengah perjalanan, dua orang perampok memepet mereka dan berusaha merebut tas milik Rindy.
Korban, dengan gigih, berusaha mempertahankan tasnya hingga terjadi tarik-menarik.
Nahas, dalam insiden tersebut, Rindy kehilangan kendali atas sepeda motornya dan menabrak median jalan Sisingamangaraja.
Akibat benturan keras, Rindy meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara itu, rekannya yang ikut dalam peristiwa tersebut dilaporkan mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Nasib serupa juga menimpa kedua pelaku perampokan. Setelah merampas tas korban, sepeda motor yang mereka kendarai menabrak sebuah mobil.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi kedua pelaku.
Jenazah Rindy Liviani kemudian dibawa ke Ruang Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk dilakukan pemeriksaan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Pihak keluarga korban mengaku syok dan tak menyangka dengan kepergian Rindy yang begitu mendadak dan tragis.
Mereka berharap agar para pelaku perampokan dapat segera ditangkap dan dihukum setimpal atas perbuatannya.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap aksi kejahatan, terutama di siang hari.
Pihak kepolisian diharapkan dapat meningkatkan patroli dan keamanan di wilayah rawan guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
0 Komentar