FRN Cimahi, Jawa Barat – Dalam setiap perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), integritas dan keadilan menjadi kunci utama bagi tegaknya demokrasi.
Di balik layar proses demokrasi ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memegang peranan vital sebagai garda terdepan dalam menjaga proses tetap berada di rel yang benar.
Menurut Akhmad Yasin Nugraha, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Cimahi, peran Bawaslu bukan hanya sebagai penindak, tetapi juga sebagai pelindung proses demokrasi melalui upaya pencegahan yang sistematis dan partisipatif.
“Pencegahan menjadi prioritas kami. Kami ingin menciptakan ekosistem Pemilu yang sehat sebelum pelanggaran terjadi,” ungkap Akhmad Yasin dalam wawancara khusus, Senin (19/5/2025).
Ia menegaskan, pendekatan pencegahan dilakukan melalui edukasi, sosialisasi, dan penguatan partisipasi masyarakat.
Bawaslu Cimahi aktif menggandeng pemangku kepentingan mulai dari partai politik, organisasi masyarakat, hingga pemilih pemula melalui kegiatan literasi demokrasi dan pengawasan partisipatif.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah membangun kesadaran masyarakat untuk turut serta menjadi pengawas.
"Kami mengedepankan prinsip partisipatif. Masyarakat bisa menjadi 'mata dan telinga' Bawaslu untuk melaporkan potensi pelanggaran yang mereka lihat di lapangan," tambah Akhmad Yasin.
Tantangan Pemilu ke depan pun tidak ringan. Digitalisasi kampanye dan maraknya disinformasi menjadi fokus baru yang ditangani Bawaslu.
"Kami sudah membentuk tim pengawasan media sosial dan melakukan patroli siber. Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran hoaks yang berpotensi mencederai proses demokrasi," jelas Akhmad.
Bagi Bawaslu, menjaga Pemilu bukan sekadar tugas formal, melainkan panggilan moral untuk memastikan bahwa kedaulatan rakyat tidak dicederai. Di tengah kompleksitas tantangan Pemilu modern, sinergi antara Bawaslu dan masyarakat adalah kunci.
Akhmad menutup dengan pesan kuat: “Pengawasan Pemilu bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi tugas kita semua sebagai warga negara yang mencintai demokrasi.
Di balik layar proses demokrasi ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memegang peranan vital sebagai garda terdepan dalam menjaga proses tetap berada di rel yang benar.
Menurut Akhmad Yasin Nugraha, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Cimahi, peran Bawaslu bukan hanya sebagai penindak, tetapi juga sebagai pelindung proses demokrasi melalui upaya pencegahan yang sistematis dan partisipatif.
“Pencegahan menjadi prioritas kami. Kami ingin menciptakan ekosistem Pemilu yang sehat sebelum pelanggaran terjadi,” ungkap Akhmad Yasin dalam wawancara khusus, Senin (19/5/2025).
Ia menegaskan, pendekatan pencegahan dilakukan melalui edukasi, sosialisasi, dan penguatan partisipasi masyarakat.
Bawaslu Cimahi aktif menggandeng pemangku kepentingan mulai dari partai politik, organisasi masyarakat, hingga pemilih pemula melalui kegiatan literasi demokrasi dan pengawasan partisipatif.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah membangun kesadaran masyarakat untuk turut serta menjadi pengawas.
"Kami mengedepankan prinsip partisipatif. Masyarakat bisa menjadi 'mata dan telinga' Bawaslu untuk melaporkan potensi pelanggaran yang mereka lihat di lapangan," tambah Akhmad Yasin.
Tantangan Pemilu ke depan pun tidak ringan. Digitalisasi kampanye dan maraknya disinformasi menjadi fokus baru yang ditangani Bawaslu.
"Kami sudah membentuk tim pengawasan media sosial dan melakukan patroli siber. Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran hoaks yang berpotensi mencederai proses demokrasi," jelas Akhmad.
Bagi Bawaslu, menjaga Pemilu bukan sekadar tugas formal, melainkan panggilan moral untuk memastikan bahwa kedaulatan rakyat tidak dicederai. Di tengah kompleksitas tantangan Pemilu modern, sinergi antara Bawaslu dan masyarakat adalah kunci.
Akhmad menutup dengan pesan kuat: “Pengawasan Pemilu bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi tugas kita semua sebagai warga negara yang mencintai demokrasi.
Mari kita jaga Pemilu selanjutnya agar benar-benar menjadi sarana kedaulatan rakyat yang jujur dan adil.”
0 Komentar