FRN CIREBON, - Duka menyelimuti Cirebon setelah longsor dahsyat menerjang kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang pada Jumat (30/5/2025). Insiden tragis ini menelan 14 korban jiwa, melukai tujuh orang, dan menyisakan 11 lainnya yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau akrab disapa KDM, tak tinggal diam. Ia langsung meninjau lokasi bencana pada Sabtu (31/5/2025), mendapati tim SAR gabungan masih berjibaku mencari para korban yang tertimbun material longsor. KDM menegaskan, Pemda Provinsi Jawa Barat telah menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan izin operasional tambang tersebut.
"Dinas ESDM sudah beberapa kali memberikan surat peringatan tentang bahaya pengelolaan tambang ini. Tapi karena tidak bisa langsung dihentikan, maka tadi malam kami sudah mengeluarkan sanksi administrasi dalam bentuk penghentian atau pencabutan izin tambang ini," ujar KDM dengan nada prihatin.
Mirisnya, peringatan akan potensi bahaya di lokasi tambang ini sudah berulang kali disampaikan. Bahkan, KDM mengungkapkan bahwa ia sendiri sudah meninjau lokasi tersebut tiga tahun lalu dan meminta agar tambang segera ditutup karena tidak memenuhi syarat.
Tambang yang dikelola oleh sebuah koperasi pesantren dan dua yayasan ini, telah resmi ditutup sejak Jumat malam. KDM pun menegaskan komitmen Pemda Provinsi Jabar untuk terus menertibkan aktivitas pertambangan yang melanggar aturan. "Sudah banyak langkah yang kita lakukan, ratusan tambang ilegal sudah kami tutup dan akan konsisten dilakukan," tegasnya.
Sebagai wujud kepedulian, Pemda Provinsi Jabar tidak hanya berdiam diri. Santunan akan diberikan kepada keluarga korban, dan yang lebih menyentuh, biaya hidup anak-anak yang ditinggalkan akan ditanggung sepenuhnya.
"Maka keluarga yang ditinggalkan karena peristiwa musibah ini kami menanggung biaya hidup untuk anak-anaknya. Kami juga sudah menyiapkan santunan untuk keluarganya," kata KDM.
Ia juga mendesak pengelola tambang untuk segera bertanggung jawab secara sosial kepada para korban. "Saya juga meminta kepada pengelola tambang untuk segera melakukan langkah sosial terhadap mereka yang jadi korban, kan nambang disini untungnya sudah banyak," pungkasnya, memberikan sorotan tajam pada tanggung jawab moral para pengelola.
(Red).
0 Komentar