FRN Bandung, 3 Juli 2025 – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, tak membuang waktu. Hari ini, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, ia secara resmi menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Bandung untuk segera merealisasikan visi "Bandung Utama" yang menjadi tujuan kepemimpinan saat ini.
Farhan menjelaskan bahwa perubahan APBD ini bukan sekadar revisi angka, melainkan penyesuaian strategis yang selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu "Jabar Istimewa", dan bahkan program nasional Asta Cita dari pemerintah pusat. "Saya baru saja menyampaikan raperda untuk perubahan APBD 2025 yang telah disesuaikan dengan visi misi pemerintahan. Jabar Istimewa dan Bandung Utama sudah dijalurkan dalam raperda ini dan selanjutnya nanti akan dibahas oleh DPRD," tegas Farhan, menunjukkan optimisme terhadap masa depan pembangunan Kota Bandung.
Penyusunan perubahan APBD ini dilakukan dengan cermat, mengacu pada dua Permendagri penting: Nomor 77 Tahun 2020 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan daerah, serta Nomor 15 Tahun 2024 tentang pedoman penyusunan APBD 2025. Raperda ini sendiri merupakan penjabaran detail dari perubahan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Bandung Tahun 2024–2026, yang memang dirancang untuk menyelaraskan arah pembangunan dengan program-program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Angka-Angka Ambisius untuk Pembangunan yang Lebih Baik
Perubahan APBD ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam perencanaan keuangan daerah. Struktur pendapatan daerah tahun 2025 diperkirakan naik sebesar Rp95,72 miliar (1,28%), mencapai total Rp7,58 triliun. Sementara itu, belanja daerah juga menunjukkan peningkatan ambisius, ditargetkan mencapai Rp8,36 triliun, melonjak Rp551,2 miliar (7,06%) dibandingkan APBD murni sebelumnya.
Untuk menopang belanja yang lebih besar, pembiayaan neto dalam perubahan APBD ini mencapai Rp770,69 miliar, meningkat drastis sebesar Rp455,52 miliar dari APBD murni 2025 yang sebelumnya berjumlah Rp315,16 miliar. Angka-angka ini mencerminkan komitmen kuat Pemkot Bandung untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya demi kemajuan kota.
"Diharapkan Raperda yang disampaikan ini dapat segera dibahas dan mendapat persetujuan dari dewan yang terhormat. Kami juga berharap pembahasan dapat diselesaikan dalam waktu sesingkat mungkin," ujar Farhan, menekankan urgensi proses ini.
Menanggapi permintaan Farhan, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, menyambut baik dan menyatakan bahwa Raperda akan segera memasuki tahap pembahasan. "Selanjutnya akan dibahas dan akan dilakukan Rapat Paripurna Pandangan Fraksi serta Jawaban Wali Kota pada Jumat, 4 Juli 2025," ujar Asep, menandakan dimulainya babak baru dalam proses pembangunan Kota Bandung.
Langkah cepat ini diharapkan dapat mempercepat realisasi program-program strategis yang akan membawa Bandung menjadi kota yang lebih maju dan istimewa.
0 Komentar