FRN Cisarua, Bandung Barat – Selama delapan tahun, warga di RW 11 dan 12 Kampung Babakan Uncal, Desa Pada Asih, Kecamatan Cisarua, harus menelan pil pahit. Jalan kabupaten yang jadi satu-satunya akses utama mereka menuju Kota Cimahi rusak parah. Lubang dan bebatuan tersebar di jalan sepanjang lebih dari satu kilometer, membuat warga harus berjuang setiap hari untuk melaluinya.
Kondisi jalan yang sudah "mengkhawatirkan" ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, tapi juga mengancam keselamatan mereka. "Jalan ini merupakan akses penting… kondisinya yang rusak parah membuat kami khawatir akan keselamatan," kata Neng Desti, salah satu warga setempat.
Warga Frustrasi, Kecelakaan Terus Terjadi
Frustrasi warga memuncak karena tidak adanya respons nyata dari pemerintah. Pak Tatang, tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa meski termasuk desa, Kampung Babakan Uncal merasa seperti kota. “Otomatis kebutuhan perbaikan infrastruktur jalan sangat diperlukan sekali… karena ini jalan satu-satunya yang mereka lalui sehari-harinya,” ujarnya.
Hal serupa juga dialami warga di kampung lain, seperti RW 05 Kampung Mekarwangi, yang bahkan sampai patungan untuk menambal jalan mereka sendiri. Aksi gotong royong itu dilakukan sebagai bentuk protes. Warga bernama Teti bahkan sempat meluapkan kekesalannya, “Kalau begini terus, mending pindah saja ke Cimahi.”
Kondisi jalan yang rusak parah ini semakin berbahaya di musim hujan. Jalan yang dipenuhi lubang sering tergenang air, dan penambalan seadanya dengan tanah dan batu tidak banyak membantu. Sudah banyak korban berjatuhan akibat kecelakaan. "Jalan ini sering memakan korban. Sering terjadi kecelakaan, terutama di malam hari," ujar Teti.
Pemerintah Desa Sudah Kirim Surat, Tapi Tak Ada Jawaban
Pemerintah Desa Pada Asih mengaku tidak tinggal diam. Mereka sudah mengirimkan dua kali surat resmi ke Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat, tapi hingga kini belum ada respons. Kepala Desa Deden Mujijat A.Ip berharap pemerintah daerah segera bertindak. “Kondisi jalan yang semakin memburuk, apalagi di musim hujan, tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan,” tegasnya.
Warga berharap perbaikan jalan segera dilakukan agar keadilan pembangunan dan kesejahteraan bisa dirasakan secara merata.
(Red).
0 Komentar