FRN BANDUNG BARAT – Aktivitas pertambangan pasir yang berlokasi di belakang pemukiman warga di Cimareme, Kabupaten Bandung Barat, menimbulkan keresahan dan kerugian serius bagi masyarakat sekitar, Kamis 29 Mei 2025.
Getaran kuat yang diduga berasal dari penggunaan bahan peledak (bom) dalam operasional penambangan dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga.
Salah seorang warga, SN (nama samaran), menceritakan bahwa rumah temannya mengalami kerusakan parah hingga menjadi "barelah" atau retak dan ambruk di beberapa bagian akibat dampak ledakan dari area pertambangan.
"Sangat mengganggu, rumah jadi barelah," ungkap SN dengan nada khawatir.
Kejadian ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait operasional pertambangan pasir di wilayah tersebut.
Selain kerusakan fisik pada bangunan, warga juga mengeluhkan polusi suara dan debu yang mengganggu kenyamanan serta kesehatan pernapasan.
Pertambangan pasir di Cimareme memang telah lama menjadi sorotan, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan area pemukiman.
Masyarakat berharap adanya perhatian serius dari pihak terkait, baik pengelola tambang maupun pemerintah daerah.
Warga mendesak agar operasional pertambangan dilakukan sesuai standar keamanan dan lingkungan, serta adanya pertanggungjawaban atas kerugian yang dialami masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan pertambangan terkait keluhan warga ini.
Masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera turun tangan untuk meninjau kembali perizinan dan praktik penambangan di lokasi tersebut demi keselamatan dan kenyamanan warga Cimareme.
(Red).
0 Komentar