FRN BANDUNG BARAT Jumat 13 Juni 2025 – Rencana aksi unjuk rasa dan camping bertajuk "Kado Ulang Tahun ke-18 KBB" yang akan digelar pada Rabu-Kamis, 18-19 Juni 2025, semakin memanas.
Ketua Aliansi Rakyat Bersatu (ARB), Bambang Irawan, mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi sasaran lobi intens dari berbagai pihak untuk membatalkan aksi tersebut, meskipun ia telah menempuh jalur resmi dengan melayangkan surat pemberitahuan ke Polres Cimahi.
"Ada beberapa pihak ya, ada dua jenis. Yang pertama pihak-pihak yang mencoba untuk bernegosiasi yang dilakukan oleh pihak birokrat atau pihak atas nama masyarakat," ujar Bambang pada Jumat (13/06).
Namun, Bambang tidak gentar. Ia justru menegaskan adanya dukungan masif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk beberapa Kepala Desa yang berani menyuarakan tuntutan agar pimpinan daerah KBB menepati janji politiknya.
"Bahkan siapa yang mendukungnya? Di antaranya ada beberapa Kepala Desa yang ingin menagih janji politik pimpinan Daerah KBB dan juga tokoh masyarakat KBB," ungkapnya, mengisyaratkan adanya keretakan di internal kepemimpinan daerah.
Menyikapi dua kelompok yang berbeda pandangan terhadap aksinya, Bambang menyatakan hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Namun, ia menekankan bahwa ARB tidak akan mundur selangkah pun. "Perlu diinformasikan gerakan ini adalah gerakan panggilan jiwa.
Gerakan yang tidak bisa diperjual belikan. Gerakan yang tidak bisa dijadikan transaksi, karena ini murni panggilan jiwa, untuk kebaikan Pemerintahan Bandung Barat ke depan," tegasnya, membantah tudingan miring seputar motivasi aksinya.
Yang menarik, Bambang Irawan mengungkapkan bahwa pergerakan ARB tidak hanya berhenti di aksi lokal. Ia berencana membawa "persoalan KBB" ini ke tingkat nasional, dengan mendatangi berbagai lembaga tinggi negara seperti Istana Negara, Kementerian Polhukam, Kementerian Dalam Negeri, DPR RI, Komnas HAM, dan KPK.
Tak berhenti di sana, Bambang bahkan secara mengejutkan menyebutkan akan mendatangi "Istana Andara," rumah kediaman artis kondang Raffi Ahmad. "Kami juga akan mendatangi 'Istana Andara' ke rumah kediaman Aa Raffi Ahmad.
Kenapa? Agar persoalan KBB bisa clean and clear," kata Bambang, memicu spekulasi tentang peran atau keterlibatan Raffi Ahmad dalam isu-isu KBB.
Sebagai bentuk keseriusannya, Bambang mengaku membawa bukti kuat, termasuk testimoni penyadapan yang akan disodorkan ke Komnas HAM.
Keberangkatannya ke Jakarta direncanakan tiga hari sampai seminggu setelah aksi 18 dan 19 Juni, bergantung pada kondisi di lapangan.
Aksi "Kado HUT KBB ke-18" ini diprediksi akan menjadi sorotan utama dan berpotensi membuka kotak pandora permasalahan di Kabupaten Bandung Barat.
Dukungan dari kepala desa hingga rencana pelibatan tokoh publik sekelas Raffi Ahmad, ditambah klaim adanya bukti penyadapan, semakin menambah bumbu panas dalam drama politik lokal ini.