Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Rumah Diduga Jadi Gereja Tanpa Izin Digeruduk Ratusan Warga di Cidahu Sukabumi, Fasilitas Rusak Parah


FRN SUKABUMI, JAWA BARAT 29 Juni 2025, – Sebuah rumah singgah di Kampung Tangkil RT 04/01, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, mendadak menjadi pusat perhatian setelah digeruduk oleh sekitar dua ratus warga pada Jumat siang, 27 Juni 2025. 

Peristiwa ini dipicu oleh dugaan bahwa rumah milik Maria Veronica Ninna tersebut kerap digunakan sebagai tempat ibadah umat Kristiani (Protestan) tanpa adanya izin resmi dari pihak berwenang maupun persetujuan masyarakat sekitar.

Kabar mengenai penggerudukan ini pertama kali mencuat dari akun Twitter @ekokuntadhi1 yang membagikan sebuah video berdurasi 48 detik pada 28 Juni 2025. Dalam cuitan tersebut, Eko Kuntadhi menyoroti kerumunan massa yang memenuhi area depan rumah, disertai tulisan yang menjelaskan dugaan "rumah yang dijadikan gereja didemo warga di Cidahu Sukabumi" karena tanpa izin.

Menurut informasi yang dihimpun, warga mulai memadati lokasi sekitar pukul 13.15 WIB, menuntut agar segala bentuk kegiatan ibadah dihentikan. Situasi di lokasi sempat memanas dan berujung pada aksi perusakan beberapa fasilitas di rumah tersebut. 

Kerusakan yang terjadi meliputi pecahnya kaca jendela, rusaknya taman dan gazebo belakang, serta perusakan fasilitas MCK. Bahkan, sebuah sepeda motor Honda Beat warna hitam didorong ke sungai oleh massa, dan pintu gerbang rumah didobrak.

Sebelumnya, sekitar pukul 10.30 WIB, pihak Forkopimcam Cidahu bersama Ketua MUI Kecamatan, kepolisian, dan Kepala Desa Tangkil telah lebih dulu mendatangi rumah tersebut untuk melakukan klarifikasi kepada Wedi, adik dari pemilik rumah singgah. 

Namun, kondisi di lapangan mulai tidak terkendali usai muncul dugaan provokasi dari salah satu warga yang kemudian memicu reaksi keras dari massa.

“Mediasi sebenarnya sudah dilakukan sejak April 2025, namun kegiatan ibadah di sana tetap berjalan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya, mengindikasikan bahwa ketidaksepahaman ini sudah berlangsung cukup lama.

Menyikapi video yang telah menyebar luas tersebut, pegiat media sosial Eko Kuntadhi pun turut memberikan pandangannya. Ia menyayangkan kejadian tersebut dan menyoroti permasalahan perizinan rumah ibadah yang kerap memicu konflik di masyarakat. 

"Ini apalagi sih? Masyarakat yang repot dengan izin rumah ibadah. Akhirnya berlaku beringas kepada orang yang beragama lain. Dunia sedang bergerak ke arah AI. Kita masih repot dengan urusan seperti ini. Menurut informasi kejadiannya di Cidahu, Sukabumi," tulis Eko Kuntadhi, menyiratkan keprihatinan atas insiden yang terjadi.

Guna mencegah bentrokan yang lebih besar, aparat keamanan dengan sigap mengevakuasi sebanyak 36 penghuni rumah singgah beserta tiga unit mobil ke lokasi yang lebih aman. Pihak kepolisian juga memasang garis polisi dan melakukan penjagaan ketat di sekitar area rumah singgah untuk mengantisipasi aksi lanjutan.

Hingga pukul 15.30 WIB, massa berhasil dibubarkan secara tertib oleh aparat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materi diperkirakan cukup signifikan. Aparat keamanan dan pemerintah setempat masih terus melakukan pemantauan serta penyelidikan terhadap insiden tersebut. 

Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya dialog dan kesepahaman antarumat beragama serta penegakan aturan terkait pendirian rumah ibadah di Indonesia. Konflik semacam ini menunjukkan bahwa isu toleransi dan kebebasan beribadah masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi bangsa ini.

Sumber berita dikutip dari facebook 


(Red).

Posting Komentar

0 Komentar