FRN PATI, JAWA TENGAH – Ribuan warga Pati tumpah ruah ke jalanan hari ini, Rabu (13/8/2025), dalam sebuah aksi demonstrasi yang menuntut Bupati Sudewo lengser dari jabatannya. Namun, apa yang seharusnya menjadi penyampaian aspirasi damai, berubah menjadi ricuh setelah tuntutan utama massa tak terpenuhi: kehadiran sang bupati.
Situasi memanas dan tak terkendali saat kekecewaan massa memuncak karena Bupati Sudewo tak kunjung menemui mereka. Botol-botol dilemparkan, bagian tembok dirobohkan, dan kaca-kaca pendopo pecah, menandai luapan amarah warga yang merasa suaranya diabaikan.
Koordinator Lapangan aksi, Ahmad Husein, menegaskan bahwa kekisruhan ini dipicu oleh sikap arogan yang dinilai ditunjukkan oleh pemimpin daerah. "Warga Pati sudah tidak lagi menginginkan sosok pemimpin yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya," tegas Husein. Ia menambahkan, jumlah peserta aksi diperkirakan mencapai 100 ribu orang, menunjukkan betapa kuatnya desakan masyarakat. Husein juga memberikan ultimatum: jika mediasi tidak berhasil, massa akan terus bertahan di lokasi.
Mengenal Sosok Bupati Sudewo, Pria di Balik Kontroversi
Sudewo, ST., MT., merupakan putra asli Pati yang lahir pada 11 Oktober 1968. Sebelum menjabat bupati, ia telah memiliki jejak karier yang panjang, baik di bidang birokrasi maupun legislatif. Lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret ini pernah mengemban amanah sebagai anggota DPR RI selama dua periode, dan kembali terpilih pada Pemilu 2024.
Dalam kehidupan pribadinya, Sudewo dikenal sebagai ayah dari empat anak berprestasi dan suami dari dr. Atik Kusdarwati, seorang tokoh perempuan yang juga aktif di dunia politik. Namun, reputasi dan rekam jejaknya kini dipertaruhkan di tengah gelombang demonstrasi yang menuntut agar suara rakyat didengar.
Aksi hari ini menjadi catatan kelam dan sekaligus pengingat keras bagi pemerintah daerah bahwa suara rakyat adalah pertimbangan utama yang tidak boleh diabaikan. Publik menantikan langkah selanjutnya dari pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan krisis ini demi terciptanya kembali stabilitas dan ketenangan di Kabupaten Pati.
0 Komentar