FRN LEMBANG, BANDUNG BARAT - Jalan Raya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, berubah menjadi lautan manusia pada Rabu (13/8), dalam gelaran Lembang Street Carnival yang memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Ribuan warga dari 16 desa di Kecamatan Lembang tumpah ruah di jalan protokol, menampilkan parade budaya penuh warna yang menjadi salah satu acara paling dinanti setiap tahunnya.
Panggung Budaya dan Kreativitas Lokal
Sejak pukul 13.00 WIB, peserta karnaval mulai memadati area Borma Lembang. Dengan antusiasme yang membara, mereka bersiap untuk memulai perjalanan kreatif menuju Alun-alun Lembang. Berbagai kostum tradisional, busana unik, hingga kendaraan hias memukau ribuan penonton yang memadati sisi-sisi jalan.
"Setiap tahun kami ikut. Tapi tahun ini jauh lebih semarak. Pesertanya lebih banyak dan lebih variatif," ujar Eko (38), seorang warga dari Desa Mekarwangi yang selalu menantikan acara ini bersama keluarganya.
Acara tahun ini diikuti berbagai kalangan, mulai dari pelajar SD hingga SMA yang kompak menampilkan barisan drumband dan yel-yel, hingga komunitas lokal yang membawa kendaraan hias ikonik seperti ogoh-ogoh, replika ikan raksasa, dan buaya sepanjang tujuh meter. Tak ketinggalan, ada pula pertunjukan debus dan parodi sejarah, seperti adegan tahanan era Belanda yang dibawakan secara teatrikal, yang berhasil menarik perhatian.
Antusiasme dan Semangat Persatuan
Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Lembang, Agus Karyana, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran acara dan antusiasme masyarakat yang meningkat drastis. Ia memperkirakan, total peserta dan penonton mencapai puluhan ribu orang, bahkan satu desa saja bisa membawa hingga 3.000 warganya.
"Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan lancar. Semua desa, sekolah, dan komunitas ikut berpartisipasi memeriahkan HUT RI ke-80," kata Agus. "Totalnya mencapai sekitar 50 ribu orang."
Agus menambahkan, karnaval ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan wadah edukasi bagi generasi muda tentang makna kemerdekaan. "Kegiatan ini harus bisa jadi sarana edukasi, khususnya bagi generasi milenial dan Z, agar mereka memahami arti kemerdekaan dengan cara yang positif," imbuhnya.
Berbagai kreasi yang ditampilkan juga sarat pesan, mulai dari tema perjuangan kemerdekaan hingga isu-isu kekinian seperti pelestarian lingkungan dan kearifan lokal. Beberapa desa bahkan memamerkan hasil bumi khas daerah mereka, seperti sayuran, buah-buahan, dan gula aren.
"Penampilan tahun ini sungguh luar biasa. Semangat warga dalam membangun dan menunjukkan identitas Lembang sangat terasa," pungkas Agus.
Sebagai apresiasi, panitia telah menyiapkan hadiah untuk para pemenang festival, yang rencananya akan diumumkan pada 17 Agustus mendatang.
Karnaval ini menjadi pembuka dari rangkaian perayaan HUT ke-80 RI di Lembang. Besok, Kamis (14/8/2025), Kecamatan Lembang akan melanjutkan perayaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih raksasa di atas gunung batu Lembang.
0 Komentar