FRN Bandung, 17 November 2025 — Sebuah kisah lama muncul kembali ke permukaan, mengungkapkan bagaimana Indonesia, khususnya Barus, Sumatra, menjadi pusat perburuan komoditas mewah yang disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an.
Kapur Barus: "Air Surga" yang Mendatangkan Pedagang
Tanaman yang dimaksud adalah Kamper atau Kapur Barus (Dryobalanops aromatica). Dalam Surah Al-Insan ayat 5, terdapat janji bagi orang-orang baik akan diberi minuman dari gelas yang dicampur dengan "kafūr" (kapur), yang oleh para ulama ditafsirkan sebagai air dari tanaman kamper.
Bukan kamper pengharum sintetis yang kita kenal sekarang, melainkan getah wangi alami yang dipercaya memiliki khasiat kesehatan.
* Nama Latin: Dryobalanops aromatica
* Keistimewaan: Sangat wangi dan menyehatkan, menjadikannya komoditas bernilai tinggi di Timur Tengah.
Dari Fansur ke Barus: Jejak Emas di Nusantara
Karena tanaman ini bukan asli Arab, para pedagang dari Timur Tengah rela menempuh pelayaran jauh ke Nusantara. Mereka datang berbondong-bondong menuju Fansur, yang kini dikenal sebagai Barus, di pantai barat Sumatra.
Sejarawan mencatat Barus sebagai pelabuhan penting yang sudah terkenal di dunia Arab sejak abad ke-9 Masehi sebagai penghasil kapur barus berkualitas tinggi.
Bukan Hanya Dagang, Tapi Membangun Peradaban
Kedatangan rombongan Arab ini tidak hanya bermotif perdagangan, tetapi juga menjadi pintu masuknya Islam ke wilayah ini.
Para pedagang Muslim yang singgah dan menetap di Barus diduga kuat mulai menyebarkan agama, meninggalkan jejak sejarah yang kini bisa dilihat pada Kompleks Makam Kuno Mahligai yang diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi.
Kisah perburuan kapur barus ini membuktikan bahwa Indonesia telah lama dikenal dan dihubungkan dengan dunia internasional—bukan hanya karena rempah-rempah, tetapi juga karena "harta karun" alamnya yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang mendalam.
[Red].
