CIMAHI, FRN – Bukan sekadar seremonial, agenda reses Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKS, H. Supiyardi, yang digelar Sabtu (22/11/2025) kemarin, berubah menjadi panggung diskusi hangat dan solutif.
Bertempat di kediamannya, Jalan Rancabentang No. 256, Kelurahan Cibeureum, sekitar 250 konstituen hadir memadati lokasi. Dibuka dengan kekhidmatan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan semangat Indonesia Raya, pertemuan ini menjadi jembatan aspirasi untuk mewujudkan wajah Cimahi yang lebih inklusif.
"Reses adalah bagian dari pemecahan masalah. Di sinilah aspirasi warga ditampung untuk diperjuangkan," tegas Supiyardi membuka diskusi.
Berikut adalah poin-poin krusial yang menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut:
1. Darurat "Screen Time": Selamatkan Mental Generasi Muda
Isu pendidikan menjadi topik yang paling menyita perhatian. Supiyardi menyoroti fenomena kecanduan gadget yang kini mengancam karakter dan konsentrasi anak-anak.
Ia menekankan pentingnya penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai benteng pertama.
Fokus Utama: Membangun pondasi mental dan akhlak sebelum anak terpapar teknologi berlebih.
Tujuan: Mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara digital, tapi juga kuat secara mental.
2. Apresiasi Program "Wong Cilik" & Indonesia Maju
Dalam kesempatan tersebut, Supiyardi mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan mensyukuri deretan program pemerintah yang dinilai sangat pro-rakyat, antara lain:
Pendidikan: Program KIP dan PIP.
Kesehatan: BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk jaminan kesehatan jasmani dan rohani.
Gizi & Ekonomi: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta penguatan ekonomi melalui Koperasi Merah Putih.
3. Transparansi Anggaran: Dari Dana RT hingga Aspal Jalan
Salah satu momen paling menarik adalah ketika Supiardi melakukan "bedah anggaran" secara transparan di hadapan warga. Ia memaparkan kondisi fiskal Kota Cimahi tahun 2026 dengan estimasi APBD sekitar Rp 1,6 Triliun dan PAD sebesar Rp 600 Juta.
Poin Penting Kebijakan Anggaran:
Efisiensi Dana RT: Terdapat penyesuaian pencairan dana dari Rp 30 juta menjadi Rp 20 juta per RT dikarenakan efisiensi keuangan daerah.
Infrastruktur: Supiyardi blak-blakan mengenai keterbatasan kuota. "Saya sebagai dewan hanya mendapatkan jatah pengaspalan jalan sepanjang 1.300 meter," ungkapnya jujur, memberikan pemahaman realitas di lapangan kepada warga.
4. Pokok Pikiran (Pokir) untuk Cimahi
Menutup kegiatan, berbagai aspirasi warga telah dicatat dan akan diperjuangkan melalui Pokok Pikiran (Pokir) DPRD, dengan prioritas pada:
Peningkatan kualitas Pendidikan & Kesehatan.
Penanggulangan bencana.
Perbaikan sarana fisik (Jalan, Rutilahu, PJG, dan Drainase).
Tak lupa, Supiyardi mengingatkan warga untuk terus memperkuat nilai agama dan tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong (hoaks) demi menjaga persatuan.
(Red).
