Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Tragedi Rinjani: Kronologi Nahas Pendaki Brasil Juliana Marins, Terjatuh ke Jurang 600 Meter


FRN Lombok, Indonesia 27 Juni 2025 – Dunia pendakian berduka setelah tragedi yang menimpa Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil, di Gunung Rinjani. Setelah upaya pencarian yang dramatis dan penuh tantangan, jasad Juliana akhirnya ditemukan di dasar jurang sedalam 600 meter. Peristiwa nahas ini kembali menjadi pengingat pahit akan bahaya dan tantangan mendaki gunung.

Kronologi Jatuhnya Juliana Marins di Rinjani

Berikut adalah kronologi lengkap insiden tragis yang menimpa Juliana Marins:

 * Sabtu, 21 Juni 2025, Pukul 06.50 WITA: Juliana Marins memulai pendakiannya melalui jalur Plawangan menuju Sembalun. Tidak lama setelahnya, ia diduga terpisah dari rombongan rekannya.

 * Sabtu, 21 Juni 2025 (Waktu Tidak Spesifik): Juliana Marins diduga terpeleset di jalur yang sempit dan terjal, menyebabkan ia terjatuh ke jurang. Mulanya, ia diperkirakan jatuh ke kedalaman 150-200 meter. Sebuah video yang memperlihatkan Juliana berteriak meminta tolong sempat viral di media sosial.

 * Minggu, 22 Juni 2025: Tim SAR gabungan tiba di lokasi perkiraan jatuhnya Juliana, namun ia tidak ditemukan. Koordinator Lapangan SAR Lombok Timur, Syamsul Padli, menduga Juliana sempat bergerak mencari tempat berlindung dari lokasi awal ia terjatuh.

 * Senin, 23 Juni 2025, Pukul 07.05 WITA: Setelah pencarian intensif, Juliana akhirnya ditemukan namun dalam kondisi tidak bergerak. Kepala Kantor SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, mengungkapkan bahwa jasad Juliana ditemukan sekitar 500 meter dari titik awal ia jatuh. Penemuan ini berkat bantuan visualisasi dari drone thermal. Namun, evakuasi belum bisa dilakukan karena kendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi.

 * Selasa, 24 Juni 2025, Pukul 15.00 WITA: Jasad Juliana akhirnya ditemukan di dasar jurang sedalam 600 meter oleh rescuer Basarnas, Khafid Hasyadi. 

 * Selasa, 24 Juni 2025, Pukul 18.31 WITA: Tiga anggota tim potensi SAR, yaitu Syamsul Fadli (unit Lombok Timur), serta Agam dan Tiyo (anggota Rinjani Squad), menyusul turun mendekati korban. Setelah pemeriksaan, dipastikan Juliana meninggal dunia, dan jasadnya segera dilakukan wrapping survivor.

 * Rabu, 25 Juni 2025: Proses evakuasi jasad Juliana Marins berhasil dilakukan. Kepala BTNGR, Yarman, sempat mempertimbangkan evakuasi menggunakan helikopter jika evakuasi darat tidak memungkinkan, namun akhirnya evakuasi dilakukan melalui jalur darat.

Duka Mendalam dan Peringatan Keselamatan

Kepergian Juliana Marins meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan komunitas pendaki internasional. Insiden ini menjadi pengingat tragis akan bahaya yang melekat pada aktivitas pendakian gunung, terutama di medan yang sulit dan tidak terduga seperti Rinjani.

Pihak berwenang mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan. Pentingnya persiapan matang, pemahaman akan kondisi medan, dan tidak memaksakan diri di tengah kondisi alam yang tidak mendukung, harus selalu menjadi prioritas utama. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

Sumber Artikek Berita Facebook 


(Red).


Posting Komentar

0 Komentar