FRN BANDUNG, 30 Juli 2025 – Jagat maya dihebohkan dengan pengakuan mengejutkan beberapa pengusaha yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan bernilai ratusan miliar rupiah, dengan nama Bupati Bandung Dadang Supriatna terseret dalam pusaran kasus ini. Pengakuan para pengusaha tersebut disampaikan secara gamblang dalam sebuah video podcast di kanal @Bambang_Widjojanto, yang kini viral dengan tagar #SkandalPolitik, #ObrolanWARAS, dan #KabupatenBandung.
Video yang menyebar luas di media sosial ini sontak menjadi "buah bibir" di kalangan publik, memicu pertanyaan besar tentang dugaan keterlibatan orang nomor satu di Kabupaten Bandung dalam kasus yang merugikan banyak pihak.
Pengakuan Mengejutkan Para Korban: PT BDS Jadi Sorotan
Dalam podcast tersebut, terkuak pengakuan mengejutkan dari Bu Vita, salah satu kreditur utama, yang menyebut adanya tawaran proyek sebagai ganti rugi dalam sebuah perusahaan. Para pengusaha yang bersaksi dalam podcast tersebut menduga kuat bahwa mereka adalah korban dari PT Bandung Daya Sentosa (BDS), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Bandung.
Nilai kerugian yang ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah ini mengindikasikan bukan sekadar penyalahgunaan jabatan, tetapi juga potensi kelengahan institusional dalam pengawasan dan akuntabilitas. Percakapan di podcast tersebut juga menyeret nama-nama yang diduga masih dalam lingkaran kekuasaan Bupati Dadang Supriatna. Nama-nama tersebut antara lain Kepala Inspektorat Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu, Direktur Utama PT BDS Yanuar Budinorman, Direktur PT BDS Noviyanti, serta Yuri dan Agung Gustiawan yang mengaku dekat dengan Bupati Bandung.
Di sisi lain, tiga pengusaha yang menjadi narasumber dalam podcast, yakni Faisal, Vita, dan Dedet, secara bergantian menceritakan keinginan mereka agar PT BDS segera menindaklanjuti pembayaran.
"Jebakan Batman" dan Tawaran Solusi yang Meragukan
Vita, selaku pengusaha yang merasa dirugikan, mengungkapkan detail terkait skema cicilan yang ditawarkan sebagai solusi. Namun, ia dengan tegas menolak skema tersebut. Menurutnya, skema itu berisiko tinggi, tidak menjamin hak kreditur, dan berpotensi mengalihkan kasus pidana menjadi perkara perdata. Ia bahkan menyebut situasi ini sebagai "jebakan Batman."
Lebih lanjut, Vita menyebutkan bahwa tawaran skema tersebut datang dari Kepala Inspektorat Kabupaten Bandung, Marlan Nirsyamsu, yang diduga mewakili kepentingan Bupati Bandung.
Mengenal PT Bandung Daya Sentosa (BDS)
Sebagai informasi, PT Bandung Daya Sentosa (Perseroda) adalah BUMD Pemerintah Kabupaten Bandung yang bergerak di bidang Perdagangan, Agribisnis, dan Industri. PT BDS didirikan pada tahun 2022 melalui Peraturan Bupati No. 11 Tahun 2022. Tujuan utama pendiriannya adalah menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pasokan pangan di Kabupaten Bandung, serta mengendalikan inflasi pada sektor pangan di wilayah tersebut.
Upaya Konfirmasi dan Absennya Pihak Terkait
Untuk mendapatkan kejelasan mengenai pernyataan yang melibatkan Inspektorat Kabupaten Bandung dalam video podcast @Bambang_Wijayanto, tim media telah berupaya mendatangi Kantor Inspektorat Kabupaten Bandung. Namun, pada Selasa (29/7/2025), Kepala Inspektorat Marlan Nirsyamsu disebut sedang tidak berada di tempat, dan Kariadi, salah seorang pegawai Inspektorat yang disebut Vita, juga dikabarkan sedang di luar kota.
Hubungan antara Bupati dan BUMD memang sangat erat, mengingat Bupati sebagai kepala daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap BUMD di wilayahnya, termasuk dalam pembinaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Kasus ini kembali mengingatkan kita pada pemikiran klasik Nicolo Machiavelli dalam bukunya "The Prince," yang menggarisbawahi betapa menggiurkannya kekuasaan bagi mereka yang ingin mempertahankan atau mencarinya.
Publik menanti kejelasan dari dugaan skandal ini dan berharap adanya tindak lanjut hukum yang transparan dan akuntabel. Akankah kasus ini menjadi ujian bagi integritas pemerintahan Kabupaten Bandung?
0 Komentar