CIMAHI FRN– Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, melontarkan peringatan keras saat memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10). Di hadapan aparatur sipil negara, Ngatiyana menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya "baju zirah" (perisai) yang menjaga keutuhan bangsa dari ancaman perpecahan.
"Di Indonesia, kita punya lebih dari 1.700 suku dan sekitar 900 kelompok budaya. Logikanya, negara sebesar ini seharusnya sudah lama terpecah belah," ujar Ngatiyana dengan nada tegas. "Namun, kita masih berdiri tegak. Kenapa? Karena kita punya Pancasila, fondasi yang tidak dimiliki negara lain di dunia."
Peringatan ini disampaikan di tengah tantangan zaman yang disebut Wali Kota dapat mengikis semangat kebangsaan, serta untuk mengenang tragedi bersejarah yang pernah mencoba menggoyahkan ideologi negara, seperti peristiwa 1965.
Pancasila: Kunci Anti-Pecah Sejak Dulu
Ngatiyana mengingatkan, tugas seluruh elemen masyarakat Cimahi dan Indonesia adalah menjaga Pancasila, bukan hanya sebagai jargon, tetapi sebagai praktik hidup sehari-hari.
"Siapa pun yang berupaya menggoyahkan, apalagi mencoba mengganti Pancasila, secara langsung atau tidak langsung, mereka sedang berupaya memecah belah bangsa ini," tegasnya. "Kalau Pancasila diganggu, perpecahan bangsa akan terjadi."
Dengan mengusung tema "Pancasila sebagai Fondasi Keutuhan Bangsa", Wali Kota Ngatiyana mengajak seluruh warga Cimahi untuk kembali meresapi dan mengamalkan lima sila sebagai benteng pertahanan terakhir Indonesia.
"Kita kokoh karena ada Pancasila. Mari kita jaga dan amalkan warisan terbaik para pendiri bangsa ini, demi masa depan generasi kita," pungkasnya.
Pesan Utama:
* Fondasi Kokoh: Pancasila adalah fondasi pemersatu bagi 1.700+ suku dan 900+ kelompok budaya di Indonesia.
* Peringatan Keras: Upaya mengganti Pancasila sama dengan upaya memecah belah bangsa.
* Tindakan: Mengamalkan nilai-nilai Pancasila adalah tanggung jawab bersama.
(Red).


