FRN Bandung, 10 Juli 2025 – Sebuah insiden pelemparan batu terhadap Kereta Api Sancaka rute Yogyakarta-Surabaya Gubeng pada Minggu malam lalu masih menyisakan keprihatinan mendalam. Dua penumpang dilaporkan terluka di bagian wajah akibat serpihan kaca gerbong yang pecah setelah dilempar batu di perlintasan antara Stasiun Srowot dan Klaten.
Manajer Humas PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyatakan bahwa penanganan kasus ini masih terus berlangsung. "Kami langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian begitu insiden terjadi untuk mengejar pelaku pelemparan. Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang," ujar Feni.
Kedua korban, yang mengalami luka di wajah, segera diberikan pertolongan medis awal di lokasi kejadian. Setelah tiba di Solo Balapan, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya dengan Kereta Mutiara Selatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari spesialis mata.
Feni Novida Saragih menegaskan bahwa PT KAI sangat menyayangkan kejadian seperti ini dan meminta pelaku ditindak tegas. "Kami berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Tindakan ini sangat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api dan tentu saja penumpang," tambahnya.
Sebagai langkah preventif, PT KAI DAOP 6 Yogyakarta juga terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar perlintasan kereta api. "Kami imbau agar tidak ada lagi tindakan vandalisme yang dapat membahayakan operasional kereta api dan keselamatan penumpang. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga keamanan bersama," tutup Feni.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga fasilitas publik dan keselamatan bersama di jalur transportasi. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku aksi pelemparan ini, demi terciptanya lingkungan perkeretaapian yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.
(Red).

