FRN BANDUNG, 18 Jini 2025 - Warga Kota Bandung kian resah. Proyek Flyover Nurtanio yang digadang-gadang jadi solusi kemacetan, kini justru menjelma menjadi biang keladi keluhan baru. Muhammad Farhan, Wali Kota Bandung, tak tinggal diam.
Ia berencana mendesak Pemerintah Pusat untuk segera memberikan kepastian terkait kelanjutan proyek vital ini.
Flyover yang dirancang untuk menghubungkan Jalan Abdurahman Saleh dan Jalan Garuda ini telah dikerjakan sejak Agustus 2023. Namun, hingga pertengahan Juni 2025, pembangunan tak kunjung usai.
Padahal, harapan besar disematkan pada flyover ini untuk mengurai simpul kemacetan di sekitar perlintasan kereta api dekat Stasiun Andir.
Farhan, dengan tegas, menyatakan akan langsung bertolak ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hari Kamis ini.
"Masyarakat tidak peduli siapa yang bertanggung jawab, mau pusat, kota, atau provinsi. Yang penting, proyek ini harus segera selesai," ujar Farhan, dikutip dari @humas_bandung pada Rabu, 18 Juni 2025. "Saya akan menghadap Pemerintah Pusat untuk menanyakan, apakah akan diselesaikan atau tidak? Kalau iya, kapan?" imbuhnya.
Janji Manis yang Menguap: Rp63 Miliar, Tapi Tak Kunjung Rampung
Proyek Flyover Nurtanio memang sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bey Machmudin, yang kala itu menjabat sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat, sempat meninjau lokasi pada 16 Desember 2024 lalu.
Ia menyatakan bahwa proyek senilai Rp63 miliar ini dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta–Jawa Barat dan ditargetkan rampung akhir Mei 2025.
Bahkan, pembebasan lahan disebut-sebut telah rampung pada akhir 2024, yang seharusnya mempercepat konstruksi jembatan sepanjang 550 meter ini. Namun, realitanya berkata lain. Memasuki akhir Juni 2025, pengerjaan flyover masih jauh dari kata selesai.
Warga Menjerit, Arus Lalu Lintas Semakin Kacau
Pantauan tim redaksi menunjukkan, meskipun struktur utama jembatan sudah mulai terbentuk, kondisi akses jalan di sekitarnya masih memprihatinkan.
Kerusakan dan penyempitan jalan memicu kemacetan parah, terutama pada jam-jam sibuk.
Tak sedikit pengendara yang memilih memutar arah demi menghindari area Flyover Nurtanio yang kini justru menjadi "neraka" kemacetan.
Keluhan warga terus membanjiri, baik secara langsung maupun melalui platform media sosial. Kekecewaan atas proyek yang terkesan mangkrak ini menjadi sorotan utama, menandakan bahwa kesabaran masyarakat Bandung sudah berada di titik nadir.
Akankah pertemuan Wali Kota Farhan dengan Pemerintah Pusat membawa angin segar bagi kelanjutan Flyover Nurtanio? Hanya waktu yang akan menjawab.
(Red).