BANDUNG, 22 Desember 2025 – Tragedi pohon tumbang kembali menghantui warga Kota Bandung. Sebuah pohon Mahoni raksasa setinggi 20 meter yang diperkirakan berusia lebih dari seratus tahun rubuh dan menghancurkan sebuah rumah di Jalan Cihapit No. 23, Kecamatan Bandung Wetan. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini memicu kemarahan publik setelah terungkap bahwa pihak keluarga korban telah melayangkan pengaduan sebanyak tiga kali dalam setahun terakhir, namun diabaikan oleh pemerintah setempat.
Kronologi Kejadian: "Hanya Soal Waktu"
Peristiwa mencekam tersebut terjadi pada Kamis pagi, 11 Desember 2025, antara pukul 06.30 hingga 06.45 WIB. Batang pohon yang sangat besar menembus atap genting dan merusak struktur bangunan serta fasilitas rumah dengan parah.
"Kami sudah tiga kali berkirim surat resmi ke dinas terkait dalam setahun ini, memperingatkan bahaya pohon tersebut. Tapi nol tanggapan," ujar Bobby, perwakilan keluarga korban. "Sekarang pohonnya benar-benar tumbang. Ibu saya syok berat. Walikota dan Kadis seolah tutup mata terhadap keselamatan warganya."
Langkah Hukum: Somasi dan Gugatan PMH
Kecewa dengan sikap abai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, keluarga korban menyatakan akan mengambil langkah hukum tegas. Bobby menegaskan akan segera melayangkan Somasi kepada DPKP sebelum menempuh jalur hijau.
Jika somasi tidak direspons, keluarga berencana melayangkan gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dengan dasar:
Pasal 1365 KUH Perdata: Tentang kewajiban mengganti kerugian yang timbul akibat kelalaian.
Kelalaian Administratif: Pemerintah dianggap abai menjalankan kewajiban menjaga keamanan ruang publik meskipun sudah ada laporan peringatan dini dari warga.
"Pemerintah punya kewajiban menjaga keamanan dan ketertiban. Membiarkan pohon rawan tumbang setelah dilaporkan berkali-kali bukan lagi sekadar kecelakaan, tapi bentuk kejahatan kelalaian," tegas Bobby.
Pemkot Bandung Bungkam
Hingga berita ini diturunkan (22/12), baik pihak DPKP Kota Bandung maupun Walikota Bandung, Muhammad Farhan, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden di Cihapit tersebut. Padahal, video kerusakan rumah tersebut telah viral di media sosial TikTok dan ditonton ribuan kali, memicu gelombang kritik dari netizen terhadap kinerja pelayanan publik di Kota Bandung.
Keluarga berharap kasus ini menjadi titik balik bagi Pemkot Bandung untuk lebih proaktif dalam melakukan manajemen pohon peneduh jalan guna mencegah jatuhnya korban jiwa di masa depan.
(Lilis).
