FRN Cimahi, 28 Juni 2025 – Gunung Padakasih, sebuah bukit yang mungkin belum sepopuler gunung-gunung lain di Jawa Barat, hari ini kembali menunjukkan pesonanya sebagai destinasi wisata alam yang menjanjikan. Sekelompok pegiat lingkungan dan perwakilan komunitas lokal, termasuk anggota RW Siaga Cibeber, Forum RW/RT Cibeber, LPM Kecamatan Cimahi Selatan, dan HKTI, baru saja menuntaskan pendakian ke puncaknya, menggaungkan kembali keindahan dan potensi tersembunyi gunung ini.
Dengan ketinggian puncak mencapai 951 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Padakasih menawarkan pemandangan kota Cimahi yang membentang luas. Meskipun ketinggiannya tidak setinggi gunung-gunung berapi di sekitarnya, jalur pendakiannya, yang oleh para pendaki dijuluki "tanjakan tarahal" (tanjakan terjal), memberikan tantangan tersendiri yang memacu adrenalin. Namun, setiap tetes keringat terbayar lunas dengan panorama menakjubkan dari puncak, yang kerap disebut sebagai "Atap Cimahi".
Perjalanan yang dilakukan hari ini, Sabtu 28 Juni 2025, bukan hanya sekadar pendakian rekreasi. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari RW Siaga Cibeber yang fokus pada kesiapsiagaan bencana dan lingkungan, Forum RW/RT Cibeber sebagai wadah aspirasi masyarakat, hingga LPM Kecamatan Cimahi Selatan yang berperan dalam pembangunan lokal, serta HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) yang peduli akan kelestarian alam, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan potensi Gunung Padakasih.
Para peserta pendakian tampak antusias dan penuh semangat, baik saat memulai perjalanan di area "basecamp" yang sederhana namun asri, hingga mencapai puncak dan berfoto bersama di plakat penanda ketinggian 951 mdpl. Senyum dan gestur jempol dari salah satu peserta di puncak menjadi bukti kebanggaan atas pencapaian dan kekaguman akan keindahan alam yang disajikan.
Gunung Padakasih bukan hanya sekadar lokasi pendakian. Dengan kondisi alamnya yang masih terjaga, tempat ini berpotensi menjadi paru-paru kota Cimahi dan ruang terbuka hijau yang vital. Pengembangan ekowisata berbasis komunitas dapat menjadi langkah ke depan untuk memberdayakan masyarakat sekitar sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Keberadaan "tanjakan tarahal" mungkin menjadi daya tarik tersendiri bagi para petualang. Namun, dengan penataan jalur yang lebih baik dan fasilitas pendukung yang memadai, Gunung Padakasih dapat menjadi destinasi yang ramah bagi berbagai kalangan, mulai dari pendaki berpengalaman hingga keluarga yang ingin menikmati keindahan alam.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai organisasi, Gunung Padakasih memiliki masa depan cerah sebagai ikon keindahan alam Kota Cimahi yang lestari dan bermanfaat bagi warganya.
(red).
0 Komentar