Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Pencak Silat: Jejak Sejarah dan Kekayaan Budaya Nusantara yang Diakui Dunia


FRN Jakarta, 1 Juni 2025 – Jauh sebelum tanggal 1 Juni 2025 ini, di tengah semarak perayaan Hari Lahir Pancasila, warisan budaya tak benda Indonesia, Pencak Silat, terus mengukir sejarahnya. 

Seni bela diri tradisional yang telah berakar kuat di Nusantara sejak abad ke-7 Masehi ini tidak hanya sekadar pertarungan fisik, melainkan sebuah manifestasi kompleks dari filosofi, etika, dan identitas bangsa yang kini telah diakui dunia.

Akar mula pencak silat diperkirakan berasal dari kemampuan dasar bertahan hidup suku-suku asli Indonesia. 

Gerakan-gerakannya, yang banyak terinspirasi dari tingkah laku hewan seperti kera, harimau, atau ular, kemudian diadaptasi menjadi teknik pertahanan diri yang efektif. 

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang secara lisan dari generasi ke generasi, membentuk beragam aliran dengan ciri khas dan filosofi unik di setiap daerah.

Peran Sentral dalam Perjuangan Bangsa

Pencak silat bukan hanya seni bela diri semata; ia adalah saksi bisu dan aktor penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Banyak pahlawan nasional, dari Panembahan Senopati hingga Cut Nyak Dien, dikenal sebagai pendekar silat yang menggunakan keahlian mereka sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi perang melawan penjajah. 

Bahkan, pada abad ke-14, penyebaran Islam melalui pesantren turut membawa pencak silat sebagai bagian integral dari pembentukan karakter dan latihan spiritual.

Dari Arena Lokal ke Panggung Dunia

Untuk menjaga dan mengembangkan warisan ini secara terorganisir, lahirlah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 18 Mei 1948, menjadi organisasi silat nasional tertua di dunia. 

Di bawah naungan IPSI, pencak silat mulai menapaki babak baru sebagai cabang olahraga, dipertandingkan dalam berbagai ajang, mulai dari Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak tahun 1973 hingga multievent internasional sekelas Asian Games.

Puncak pengakuan global datang pada Desember 2019, ketika UNESCO secara resmi menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage of Humanity). 

Pengakuan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga amanah untuk terus melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan pencak silat ke seluruh penjuru dunia.

"Pencak silat adalah cerminan kekayaan budaya kita, sebuah harmoni antara kekuatan fisik, kedalaman spiritual, dan keluhuran budi pekerti," ungkap seorang budayawan, saat ditemui secara terpisah, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan ini.

Kini, dengan semakin meluasnya minat di berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa, pencak silat terus membuktikan relevansinya.

Harapan besar tersemat agar seni bela diri kebanggaan Indonesia ini suatu hari dapat melenggang ke panggung Olimpiade, semakin mengukuhkan posisinya di pentas olahraga dan budaya global.



(Red).

Posting Komentar

0 Komentar