Hot Posts

6/recent/ticker-posts

DKKC Dorong Pencantuman Aksara Sunda pada Nama Jalan dan Ruang Publik di Cimahi


FRN Cimahi, 2 Juli 2025 – Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) secara aktif mendorong Pemerintah Kota Cimahi untuk mencantumkan aksara Sunda pada nama-nama jalan, plang nama ruangan dinas, dan gedung-gedung di wilayahnya. Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif pelestarian dan pemajuan budaya lokal, khususnya aksara Sunda, di tengah pergaulan internasional.

Ketua DKKC, Siti Yanti Abintini, menyatakan hal tersebut saat ditemui di Imah Seni pada Selasa (1/7). Menurutnya, keberadaan aksara Sunda perlu digemakan agar dapat eksis sebagai bentuk pemajuan budaya lokal. "Keberadaan aksara Sunda ini harus mulai digaungkan agar bisa eksis dalam rangka pelestarian pemajuan budaya lokal," ujar Yanti.

Yanti menjelaskan bahwa aksara Sunda, sebagai produk seni komunikasi visual, juga berfungsi sebagai pengingat bahwa Kota Cimahi merupakan bagian dari Tatar Sunda. Ia juga menyoroti keberadaan seorang maestro aksara yang sangat mumpuni di Cimahi. "Kami sangat mendukung atas apa yang Pemerintah Kota Cimahi akan lakukan, khususnya penamaan jalan-jalan yang akan diberikan unsur Aksara Sunda. Apalagi sang maestro aksara hanya satu di Cimahi," ungkapnya.

DKKC secara khusus meminta Pemerintah Kota Cimahi untuk tidak hanya mencantumkan aksara Sunda pada nama jalan, tetapi juga pada plang nama ruangan dinas dan gedung-gedung yang ada. "Kita siap mendorong agar dinas-dinas mempopulerkan aksara Sunda di setiap kantornya, nama jalan dan ruang publik lainnya," tegas Yanti. Ia berharap ke depannya Kota Cimahi akan menjadi daerah yang membangun wilayah dan masyarakatnya dengan kearifan lokal.

Lebih lanjut, Yanti meyakini bahwa penempatan aksara Sunda secara proporsional, seperti pada produk kearifan lokal, berpotensi menjadi daya ungkit bagi berbagai program pemerintah. Hal ini, khususnya, dapat memulihkan minat anak-anak generasi saat ini dalam melestarikan budaya literasi, termasuk aksara Sunda.

"Aksara dan bahasa Sunda memiliki estetika baik secara visual maupun vokal. Jadi, nantinya bisa dikombinasikan antara aksara dan bahasa Sunda, serta bahasa Indonesia," jelas Yanti, seraya menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah "Cimahi Mantap".

Selain itu, langkah ini juga dianggap sebagai upaya pemerintah dalam menjaga pelaku seni, khususnya seniman aksara di Kota Cimahi, mengingat maestro aksara tersebut adalah warga Cimahi. "Hal ini tentu bisa menampilkan kekayaan budaya lokal dan membangkitkan kebanggaan warga Kota Cimahi akan jati diri. Keluhuran nilai budaya Sunda sangat relevan untuk diterapkan di era globalisasi seperti saat ini," pungkasnya.


(Red).


Posting Komentar

0 Komentar