FRN CIMAHI Kamis 12 Juni 2025 – Setelah menjalani revitalisasi besar-besaran dengan anggaran miliaran rupiah, Alun-Alun Cimahi kini menjadi salah satu ikon kebanggaan warga.
Namun, di tengah antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menikmati ruang publik baru ini, kondisi rumput di area alun-alun menjadi perhatian utama.
Sejak selesai direvitalisasi sekitar Agustus 2023, Alun-Alun Cimahi memang dirancang sebagai ruang terbuka hijau yang nyaman.
Bagian dari revitalisasi tersebut mencakup penataan area taman dan pemasangan rumput yang mempercantik tampilan.
Sayangnya, tingginya intensitas pengunjung dan kadang kala kurangnya kesadaran untuk tidak menginjak rumput, sempat membuat area hijau ini terancam rusak.
Pada pertengahan tahun 2023, laporan mengenai rumput yang terancam mati akibat injakan pengunjung menjadi perbincangan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan fungsi estetika dan kenyamanan alun-alun.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Cimahi melalui dinas terkait terus berupaya melakukan pemeliharaan dan penataan.
Berbagai langkah diambil, termasuk penataan ulang dan pemasangan tiang pembatas (bollard) yang baru-baru ini dilakukan pada Juni 2025.
Pemasangan bollard ini bertujuan untuk membatasi akses kendaraan dan mengarahkan pengunjung agar tidak menginjak area rumput, sehingga area hijau dapat pulih dan terjaga.
Revitalisasi Alun-Alun Cimahi, yang sebagian besar didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, memang bertujuan menjadikan area ini sebagai pusat pelayanan kota terpadu dan ruang publik yang nyaman untuk rekreasi warga.
Oleh karena itu, menjaga kondisi rumput dan seluruh fasilitas pendukung menjadi krusial agar tujuan tersebut dapat tercapai secara berkelanjutan.
Diharapkan dengan adanya upaya pemeliharaan yang berkesinambungan serta dukungan kesadaran dari masyarakat, Alun-Alun Cimahi dapat terus menjadi kebanggaan dan destinasi favorit bagi warga Cimahi dan sekitarnya.
(Red).