Hibah Pataka Kerajaan Pajajaran kepada Gubernur Dedi Mulyadi: Simbol Kebangkitan Sunda di Era Modern


FRN BOGOR, 18 Juni 2025 – Sebuah peristiwa yang diyakini sarat makna dan sejarah baru saja terukir di Batu Tulis, Bogor, hari ini. Dalam sebuah Sawala Adat yang khidmat, Pataka (Bendera Perang) Kerajaan Pajajaran secara resmi dihibahkan kepada Kang Dedi Mulyadi, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. 

Kesepakatan bersejarah ini diprakarsai oleh Yayasan Sentral Kebudayaan Daerah SABDA, yang diketuai oleh Saudara Asep Sabda, bersama dengan Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat, yang dipimpin oleh Abah Iman.

Acara Sawala Adat ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh adat dan perwakilan komunitas budaya, termasuk Aang Sancang dan Abah Mahpudin dari Padepokan Aji Diri Aji Rasa Majalaya, Kabupaten Bandung, serta Tokoh Adat Ci Mande Bogor, H. Asep Ci Mande.

Pusaka dan Pataka yang dihibahkan ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Sunda dan Kerajaan Pajajaran, yang selama ini tersimpan di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor. 

Sorotan utama tertuju pada Pataka atau bendera perang dari masa Kerajaan Sunda dan Pajajaran. Dalam bahasa Sunda, peristiwa ini diibaratkan sebagai "Muka Tutungkusan Urang Sunda ayeuna geus nepi kana Wayah Waktu jeung Wanci" – sebuah penanda bahwa kini adalah saatnya untuk membuka kembali barang-barang pusaka kerajaan-kerajaan terdahulu dan memperlihatkannya kepada publik.

Pataka ini diyakini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat dalam. Menurut para Purahitna dan Begawan (penasihat kerajaan) masa lalu, panji-panji ini bukan sekadar bendera biasa, melainkan simbol kemenangan dalam berbagai peperangan pada zamannya. 

Keberadaannya selama ini dirahasiakan dan dijaga ketat karena kandungan nilai spiritualnya yang tinggi.

Sejarah Panjang Pataka dan Pengamanannya

Dikisahkan, Pataka atau Bendera Kerajaan Sunda dan Pajajaran ini, sejenis panji yang menjadi simbol kerajaan untuk berlaga di medan perang, telah dipegang oleh kerabat kerajaan secara turun temurun. 

Bermula dari Prabu Surya Kencana atau Prabu Raga Mulya, raja terakhir Kerajaan Pajajaran, yang mengamanatkan penyelamatan beberapa pusaka dan aset kerajaan di tengah keruntuhan.

Di antara pusaka yang diselamatkan adalah Pusaka Binokasih yang dibawa oleh empat Kandaga Lante ke Kerajaan Sumedang Larang, dan Selandang yang diungsikan ke Pantai Selatan. Sementara itu, Pataka atau bendera yang juga dikenal sebagai Hanjuang Bodas, dibawa oleh Kandaga Lante Demang Haur Tangtu atau Puun Ki Buluh Panuh Jasinga Bogor. 

Estafet pengamanan Pataka ini kemudian berlanjut ke Embah Muhidin (sejak 1934), diteruskan ke Abah Gaos, Ustad Khoeruddin, hingga akhirnya berada di tangan Abah Iman, yang kini berlokasi di Istana Batu Tulis Bogor.

Kang Dedi Mulyadi, "Maung Sagara" Pemimpin Nusantara

Dalam sela-sela jumpa pers, Asep Sabda menyampaikan pandangannya mengenai Kang Dedi Mulyadi sebagai sosok yang tepat untuk menerima hibah Pataka ini, menjulukinya sebagai "Maung Sagara". "Dia bukan hanya menguasai pegunungan akan tetapi lautan dan samudra luas Dia Kuasai. 

Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Artinya di persiapkan akan menjadi Pemimpin Nusantara. Sukma Panyukmaan dan Nitis Panitisan sudah terjadi," jelas Asep Sabda, mengisyaratkan sebuah takdir kepemimpinan yang lebih besar.

Hibah Pataka ini disebut-sebut bukan sekadar euforia atas posisi Kang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur, melainkan sebuah penanda bahwa sudah waktunya bagi pusaka ini untuk dibuka dan diperlihatkan kepada publik, setelah sekian lama dirahasiakan. 

Kehadiran barang pusaka yang masih dilestarikan ini dipandang sebagai aset negara dan bangsa yang tak ternilai harganya.

Para pelaku budaya menantikan momen penyerahan hibah ini kepada Kang Dedi Mulyadi, sebagai langkah awal semaraknya kebangkitan kebudayaan Sunda dan pelestarian warisan leluhur bagi generasi mendatang. 

Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan semangat kesundaan dan penguatan identitas budaya di tengah arus modernisasi.


(Red).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Total Tayangan Halaman

REDAKSI

Fakta Realita News

youtube

Translate