LEMBANG, 21 Desember 2025 – Suasana penuh kegembiraan menyelimuti Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Memasuki usianya yang ke-41, Pemerintah Desa Sukajaya sukses menggelar rangkaian perayaan HUT yang tidak hanya meriah secara seremonial, tetapi juga sarat akan makna sosial dan pelestarian budaya lokal.
Mengusung konsep kesederhanaan namun penuh kekeluargaan, perayaan tahun ini menonjolkan satu prinsip utama: Gotong Royong. Kepala Desa Sukajaya, Asep Jembar Rahmat, menegaskan bahwa seluruh rangkaian acara ini terselenggara berkat kolaborasi erat antara panitia dan dukungan dari 27 donatur serta sponsor, tanpa menarik iuran sepeser pun dari warga.
"Alhamdulillah, ini adalah hari kemenangan bagi kebersamaan warga. Kami ingin masyarakat berpesta tanpa harus merasa terbebani secara finansial. Semua murni dari dukungan donatur yang peduli pada kemajuan Sukajaya," ujar Asep Jembar di sela-sela acara.
Singa Depok dan Senyum Anak-anak Khitan
Daya tarik utama yang mencuri perhatian adalah kehadiran pagelaran Singa Depok. Hiburan khas ini dihadirkan secara khusus untuk merayakan kebahagiaan 14 anak yang sebelumnya telah mengikuti program khitanan massal pada akhir November lalu. Tak hanya anak-anak yang dikhitan, ribuan warga turut tumpah ruah di halaman kantor desa untuk menyaksikan atraksi ini, menciptakan suasana pesta rakyat yang sesungguhnya.
Sinergi Religi dan Kreativitas RW
Sisi religius juga menjadi nyawa dalam peringatan kali ini. Setelah melaksanakan salat Jumat berjamaah dan santunan anak yatim, kegiatan dilanjutkan dengan Istighosah dan doa bersama. Uniknya, semangat kompetisi yang sehat terlihat melalui lomba nasi tumpeng antar 15 RW. Setiap RW berlomba menampilkan kreasi terbaik mereka sebagai simbol rasa syukur dan kemandirian pangan di tingkat lingkungan.
Pesan dari Kairo untuk Sukajaya
Momen haru sekaligus membanggakan terjadi pada sesi tausiyah keagamaan. Selain menghadirkan ulama senior Ustadz Ndang Syarifudin, panggung utama diisi oleh A. Hafis, putra asli Desa Sukajaya sekaligus kader Karang Taruna yang baru saja menyelesaikan studinya selama 14 tahun di Kairo, Mesir. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi generasi muda setempat tentang pentingnya pendidikan dan pengabdian kembali ke tanah kelahiran.
Puncak Acara: Sehat Bersama dan Lestarikan Budaya
Kemeriahan terus berlanjut hingga hari ini dengan kegiatan gerak jalan santai yang bertabur hadiah menarik (door prize), mulai dari peralatan rumah tangga hingga hadiah utama mesin cuci. Sebagai penutup yang megah, malam ini Desa Sukajaya akan menggelar Pagelaran Wayang Golek.
"Wayang Golek adalah identitas kita. Di tengah gempuran zaman, kami ingin memastikan budaya Sunda tetap menjadi tuan rumah di tanah Sukajaya," tambah Asep.
Melalui perayaan ke-41 ini, Desa Sukajaya membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta (seperti Nina Ros Flower dan donatur lainnya), serta masyarakat dapat menghasilkan energi positif yang mempererat kerukunan warga sekaligus memajukan potensi desa.
Tentang Desa Sukajaya:
Desa Sukajaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang terus bertransformasi menjadi desa mandiri dengan mengedepankan nilai-nilai agraris, sosial, dan kearifan lokal.
